Terapi Qur`ani


AGAR JIWA TIDAK TERMAKAN ASA

Oleh: Nazirman

            Sahabtku Fillah, disadari atau tidak mungkin kita pernah dan terjebak dengan keputusasaan dalam menapaki dan menjalani kehidupan untuk menuju sebuah harapan. Tidak sedikit diantara kita larut dalam kedukaan dan menyalahkan diri ketika harapan yang kita harapkan sirna atau belum tercapai. Bukan itu saja terkadang tidak sedikit pula kita yang menyalahkan keadaan dan orang lain. Oleh karena itu dalam semangat Nuzulul qur`an ini mari kita berbagi bagaimana sytaregi sejati untuk bebas dari prasangka negatif yang membuat jiwa kita semakin lelah dan lemah.

            Sahabatku fillah, dalam keyakinan kita al-Qur`an itu istimewa dan memiliki kemukjizatan yang tidak tertandingi. Kehadiranya sudah pasti sesuai dengan fungsinya. Diantara fungsinya adalah sebagai syifa`(penawar hati). Lihat  Qs. Al-Isra` 82. Oleh karena itu surah al-Insyirah yang bermakna kelapangan kiranya kita jadikan sebagai proses terapi rohai (Terapeutik) dengan prosedur kerja atau Protap sebagai berikut:

  1. Pastikan diri kita dalam keadaan suci dari hadas dan najis
  2. Mulai membuka surat al-Insyirah surat yang ke 94 sebanyak 8 ayat
  3. Mulai membaca dengan tartil
  4. Pahami maksud dari masing-masing ayat
  5. Lakukan perenungan dan ikuti proses berikut ini:

أَلَمْ نَشْرَحْ لَكَ صَدْرَكَ ﴿١﴾ وَوَضَعْنَا عَنكَ وِزْرَكَ ﴿٢﴾ الَّذِي أَنقَضَ ظَهْرَكَ ﴿٣﴾ وَرَفَعْنَا لَكَ ذِكْرَكَ ﴿٤﴾ فَإِنَّ مَعَ الْعُسْرِ يُسْرًا ﴿٥﴾ إِنَّ مَعَ الْعُسْرِ يُسْرًا ﴿٦﴾ فَإِذَا فَرَغْتَ فَانصَبْ ﴿٧﴾ وَإِلَىٰ رَبِّكَ فَارْغَب ﴿٨﴾

  1. Bukankah Kami telah melapangkan untukmu dadamu?,

Lakukan kontemplasi atau merenung diri untuk mengindentifikasi segala sesuatu atau keadaan diri yang menbuat hati ini sesak, pikiran terganggu.

      2.dan Kami telah menghilangkan daripadamu bebanmu,

Sadarilah kemudahan-kemudahan atau nikmat kesenagan yang telah didapatkan dari kesulitan.

3. yang memberatkan punggungmu

Sadari tugas dan tangung jawab atau fungsi serta peran masing-masing diri pada saat ini.

4. dan Kami tinggikan bagimu sebutan (nama)mu

Sadarilah posisi kita saat ini, mulai dari tingkat pengetahuan, status sosial atau pekerjaan yang sedang digeluti.

5. karena Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan,

Tumbuhkan keyakinan bahwa semua pasti berlalu.

6. Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan.

Rawat keyakinan dan perbanyak pengalaman bahwa untuk berhasil perlu tantangan.

7. Maka apabila kamu telah selesai (dari sesuatu urusan), kerjakanlah dengan sungguh-sungguh (urusan) yang lain. Tidak ada istilah mengulur-ngulur waktu, selalu bekerja keras dan mengerjakan apa yang bisa dilakukan sekarang tanpa menjanjikan atau menagguhkan untuk mengerjakannya besok.

8.dan hanya kepada Tuhanmulah hendaknya kamu berharap.

Setiap selelsai berusaha bertawakkalah—serahkanlah kepada Allah bagaimanapun hasilnya. Tugas kita wajib nerusaha dan tidak wajib mendapatkan hasil sesuai dengan yang dinginkan. Perlu juga disadari bahwa kita Allah memberi kita tentang apa yang kita butuhkan bukan yang kita inginkan.

Berharaplah dengan dan kepada Allah. Hanya Allah sumber dari segala pengharapan. Ketika berharap kepada selain Allah berarti kita harus siap untuk menerima rasa kecewa.

Semoga bermanfaat.

Tinggalkan komentar