KESADARAN DAN TANGGUNG JAWAB


KESADARAN DAN TANGGUNG JAWAB

Oleh: Nazirman, MA

            Sadar merupakan suatu kondisi dimana seseorang mengerti dengan apa yang ada dalam fikiran, keinginan, harapan serta ucapannya dan paham dengan apa yang sedang dan yang akan dilakukannya sekaligus kesanggupan diri dalam mengikuti berbagai keputusan dengan rasa  bertanggungjawab, serta siap menerima berbagai kemungkinan dalam kehidupan.

Kata-kata “sadar” dalam Kamus Bahasa Indonesia memiliki berbagai makna sesuai dengan susunan kata-katanya. Kesadaran berasal dari kata-kata sadar, yang berarti insaf, tahu dan mengerti, ingat kembali. Kemudian dari kata sadar muncul istilah “menyadari” yang mengandung pengertian upaya dan usaha dalam menginsafi, mengetahui atau menyadari kembali. Menyadarkan berarti menjadikan (menyebabkan) seseorang sadar, menginsafkan, dan mengingatkan atau ingatan kembali(siuman). Penyadaran proses, cara, perbuatan yang menyadarkan. Kesadaran merupakan keadaan kensifan, mengerti atau hal yang dirasakan atau dialami oleh seseorang.[1]

Dari makna sadar, kesadaran, menyadari dan penyadaran maka sadar adalah sebuah tujuan yaitu lahirnya keinsafan, tahu dan mengerti dan ingatan kembali. Kesadaran merupakan situasi atau hasil dari kegiatan menyadari sedangkan penyadaran  merupakan proses untuk menciptakan suasana sadar.

 Dengan demikian yang dimaksud dengan penyadaran adalah semua proses dan tindakan yang dilakukan oleh seseorang dalam upaya mengembalikan atau menciptakan keinsafan, mengetahui sesuatu, dan mengembalikan ingatan setelah suasana tersebut dipengaruhi atau hilang oleh faktor penyakit atau karena sebab lain.

Indikator Penyadaran untuk sebuah kesadaran dapat dicermati dari sejauh mana seseorang mampu mengenali, memahami, menyadari, menerima serta mempertimbangkan sebab dan akibat dari apa yang dilakukannya dan yang dihadapi serta kembalinya daya ingat (siuman) dari kondoisi tidak sadar. Karena hakikat sadar atau kesadaran adalah lahirnya kondisi dimana seseorang mengerti dan tahu dengan apa yang ada dalam fikiran dan yang dilakukannya sekaligus siap menerima berbagai konsekuensi logis dari apa yang dilakukannya tersebut.

Metode penyadaran dapat dilakukan antara lain dengan menggunakan teknik muhasabah atau introspeksi diri(berkaca diri) di samping melatih daya ingat dan menganalisa berbagai kemungkinan yang dihadapi atas keputusan untuk melakukan sesuatu atas pertimbangan yang matang. Penyadaran diri bisa juga dilakukan dengan menggali potensi diri; kelebihan dan kekurangan, kompetrensi yang dimiliki dibandingkan dengan tuntutan di luar diri untuk merebut sebuah peluang dalam suatu tantangan.

Dengan demikian tingkat kesadaran seseorang akan mempenggaruhi kualitas hidup dan tanggung jawab serta cara menghadapi berbagai resiko kehidupan. Semakin tinggi tingkat kesadaran seseorang dalam menghadapi tuntutan kehidaupan, maka akan semakin bersar pula rasa tangung jawab dan kesiapan diri dalam menghadapi berbagai tututan pilihan-pilihan kehidupannya sekaligus memperkecil tingkat resiko yang dihadapi.


 

 

 

 

Tinggalkan komentar